PIDATO
Assalamua’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Bismillaahirrohmaanirrrohiim.
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad.
Wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Yang terhormat dewan
juri
Hadirin wal hadirot
rohiimakumullaah
Marilah kita bersama-sama
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah subhaanahu wa ta’aala yang telah
memberikan kepada kita berbagai macam kenikmatan, sehingga kita dapat berkumpul
di tempat ini. Marilah juga kita bershalawat kepada Rasulullah, Allaahumma
sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad. Wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Pada kesempatan ini saya akan
menyampaikan tausiyah dengan judul Ilmu
Jalan Menuju Kebahagiaan hakiki.
Dewan juri dan hadirin yang dirahmati Allah
Ilmu
mempunyai peran strategis dalam kehidupan kita. Tanpa ilmu kita tidak akan
mampu hidup dengan baik. Ilmu
merupakan cahaya dalam kehidupan yang menjadikan hidup ini lebih terarah. Ilmu
adalah pondasi bagi kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Oleh
karena itu, Allah mewajibkan seluruh muslim untuk menuntut ilmu, sebagaimana sabda Rasulullah:
طَلَبُ
الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut
ilmu wajib bagi setiap muslim
Teman-teman yang
dirahmati Allah
Sungguh beruntung orang yang mempunyai
ilmu. Ilmu merupakan sarana dalam mencapai kebahagiaan. Dengan ilmu kita
mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang
buruk. Tanpa ilmu, bagaimana mungkin kita bisa menjadi hamba yang taat. Ilmu
menghantarkan kita menuju kebahagiaan hakiki, kebahagiaan yang diinginkan
setiap manusia, yaitu kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Dewan juri dan hadirin yang dirahmati Allah
Ilmu dapat menjadikan kita mudah
dalam menghadapi urusan dunia dan ilmu dapat menghantarkan kita menuju surga.
Dunia merupakan jembatan kita menuju surganya Allah. Oleh karena itu, hendaklah
kita menuntut ilmu untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman Allah dalam poongan
QS. Al-Qashash ayat 77:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ
نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Dan carilah nikmat yang
diberikan Allah kepadamu untuk kebahagiaan di akhirat, tapi jangan kamu lupakan
bagianmu dari dunia.
Ayat tersebut menjelaskan agar kita mendahulukan
kepentingan akhirat, namun tidak melupakan urusan dunia, karena dunia merupakan
jembatan kita menuju akhirat. Dunia di ibaratkan sebagai tempat menanam, dan
akhirat sebagai tempat memetik. Tanpa dunia kita tidak bisa membawa bekal untuk
akhirat dan tanpa ilmu kita tidak bisa menjadikan dunia sebagai perantara untuk
menghantarkan kita ke surga. Sebagai contoh, Allah menyuruh manusia untuk
mejaga alam. Dengan kita menjaga alam tersebut berarti kita taat kepada Allah.
Lalu, manusia melakukan eksperimen bagaimana cara agar dapat menjaga alam, maka
di temukanlah pupuk yang bisa berasal dari kotoran hewan ataupun sampah. Dari
contoh tersebut, ilmu agama dan dunia sangat berkaitan. Dengan mengetahui
perintah Allah lalu manusia mencari cara agar dapat melaksanakan perintah
tersebut.
Mudah-mudahan dengan kita mengetahui bahwa kepentingan
dunia dan kepentingan akhirat saling berkaitan, kita akan semakin giat untuk
belajar ilmu agama dan ilmu untuk kepentingan dunia.
Sebelum saya akhiri,
saya akan sampaikan kesimpulan dari tausiyah saya:
1.
Ilmu
merupakan kunci mencapai kebahagiaan
2.
Ilmu
menjadikan manusia memperoleh ridha Allah
3.
Ilmu
menjadikan dunia sebagai perantara menuju surga
Demikian tausiyah yang saya
sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas segala
kekurangan dan kesalahan saya.
Assalamu’alaikum, Wr.Wb
No comments:
Post a Comment