Kisah Sahabat / Kisah Islami
Abu dzar adalah orang yang tajam pengamatannya tentang kebenaran. Menurut suatu riwayat, ia termasuk orang yang menentang pemujaan berhala. Ketika ia mendengar akan adanya orang yang mengaku sebagai Rasul dan mencela berhala serta pemujanya, maka ia pun menyiapkan bekal dan segera melangkahkan kakinya untuk menemui Rasulullah.
Abu dzar adalah orang yang tajam pengamatannya tentang kebenaran. Menurut suatu riwayat, ia termasuk orang yang menentang pemujaan berhala. Ketika ia mendengar akan adanya orang yang mengaku sebagai Rasul dan mencela berhala serta pemujanya, maka ia pun menyiapkan bekal dan segera melangkahkan kakinya untuk menemui Rasulullah.
Ghifar adalah suatu daerah yang sangat jauh dari Mekkah, Ia terhuyung-huyung letih karena sulitnya perjalanan dan panasnya terik matahari di padang pasir. Namun, matanya tetap bersinar bahagia dengan rasa gembira dijiwanya untuk mencapai tujuannya yang mulia. Ia memasuki Mekkah dengan menyamar, karena seandainya orang-orang Mekkah mengetahui bahwa kedatangannya untuk menemui Muhammad pastilah mereka akan membunuhnya. Ia terus melangkah sambil mencari informasi mengenai keberadaan Rasulullah hingga ia pun mendapatkan petunjuk mengenai keberadaan Raasulullah.
Pada suatu pagi dia menemukan keberadaan Rasulullah yang sedang duduk seorang diri, maka dia menghampiri Rasulullah dan menyatakan diri untuk beriman dengan agama yang dibawa oleh Raulullah. Terbukalah senyum lebar dari kedua bibir Rasulullah yang diiringi dengan rasa takjub terhadap orang Ghifar yang satu ini, lalu berkata Rasulullah:
اِنَّ اللهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاء (Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya).
Abu Dzar termasuk dari bagian Assabiqunal Awwalun, orang yang masuk Islam di generasi pertama. Abu Dzar memiliki tabiat pemberani yang menentang kebathilan dimanapun ia berada. Abu Dzar memiliki jiwa revolusioner , ketika ia pergi ke Masjidil Haram dengan nyaringnya ia membaca dua kalimat syahadat yang menentang kesombongan orang-orang Quraisy. Mendengar hal ini orang Quraisy tidak senang melihatnya, ajaran Muhammad diserukan oleh orang asing di Mekkah yang tidak memiliki keluarga, sanak saudara apalagi pembela. Dan sebagai akibat dari tindakannya orang-orang Quraisy mengepung dan memukulnya.
Begitu pula pada hari berikutnya, ia melihat dua orang wanita sedang thawaf mengelilingi berhala dan sambil memohon kepada berhala, lalu Abu Dzar menghampiri kedua wanita tersebut dan dihinanya berhala-berhala yang mereka sembah. Kedua wanita itu berteriah hingga orang-oramg gempar dan berdatangan lalu menghujani Abu Dzar dengan pukulan.
Maklumlah sudah Rasulullah akan watak dan tabiat Abu dzar serta keberaniannya yang menakjubkan dalam melawan kebathilan. Namun, saatnya belum tiba sehingga Rasulullah menyuruh Abu Dzar kembali ke Ghifar. Maka pulang lah Abu Dzar dan menceritakan kepada keluarga serta kaumnya tentang Nabi yang di utus Allah. Seorang demi seorang dari kaumnya myatakan ke Islamannya, bahkan suku lain yaitu suku Aslam ia pancarkan cahaya Islam.
Hri-hari telah berlalu, Rasulullah sudah hijrah ke Madinah dan menetap di sana bersama kaum muslimin. Pada suatu hari, barisan panjang suatu rombongan menuju pinggiran Madinah, jikalau bukanlah suara takbir mereka yang gemuruh tentulah yang melihat akan menyangka mereka adalah pasukan tentara musyrik yang akan menyerang Madinah. Ternyata rombongan-rombongan itu adalah kabilah-kabilah Ghifar dan Aslam yang dikerahkan Abu Dzar yang terdiri dari laki-laki, perempuan, orang tua, remaja, anak-anak yang telah masuk Islam. Begitu takjubnya Rasulullah, belum lama berselang seorang dari Ghifar menyatakan keimanannya, sekarang seluruh warga Ghifar dan Aslam meyatakan ke Islaman mereka.
Rasulullah bersabda:
Takkan pernah ada lagi dijumpai di bawah langit ini orang yang lebih benar ucapannya dari Abu Dzar.
Kebenaran yang disertai keberanian, itulah prinsip Abu Dzar.
Benar batinnya, benar pula lahirnya.
Benar aqidahnya, benar pula ucapannya.
Ia akan menjalani hidup dengan benar, tidak akan melakukan kekeliruan.
Kebenarannya bukanlah keutamaan yang bisu, karena baginya kebenaran yang bisu bukanlah kebenaran.
Yang dikatakan benar adalah menyatakan secara terbuka dan terus terang.
Menyatakan yang haq dan menentang yang bathil.
1 comment:
menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
AJOQQ menyediakan 9 permainan seru :)
WA;+855969190856
Post a Comment