Tuesday, 4 August 2020

Pidato tentang memakmurkan masjid


PIDATO
 
Assalamua’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
            Bismillaahirrohmaanirrrohiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad. Wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Yang terhormat dewan juri
Hadirin wal hadirot rohiimakumullaah
            Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Allah subhaanahu wa ta’aala yang telah memberikan kepada kita berbagai macam kenikmatan, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini. Marilah juga kita bershalawat kepada Rasulullah, Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad. Wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad.
            Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan tausiyah  dengan judul Masjid Sebagai Sentral Peradaban Islam
Hadirin yang dirahmati Allah
            Masjid merupakan sesuatu yang sangat penting dalam Islam, tanpa masjid apa jadinya umat Islam. Oleh karena itu, masalah pembangunan masjid mendapat perhatian yang sangat besar dari Rasulullah. Ketika sedang dalam perjalanan hijrah ke Madinah, Rasulullah membangun masjid yang dinamakan  masjid Quba. Begitu juga setibanya di Madinah, Rasulullah mewaqafkan tanah yang dibelinya untuk pembangunan masjid yang saat ini kita kenal dengan masjid Nabawi.
Hadirin yang dirahmati Allah
            Orang-orang yang memakmurkan masjid Allah merupakan manifestasi dari iman kepada Allah, sebagaimana firman Allah pada potongan QS. At Taubah ayat 18:
إِنَّمَا يَعۡمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ ١٨
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian
            Dari penjelasan ayat Al-Qur’an tersebut, betapa istemewanya kedudukan orang yang memakmurkan masjid, sampai-sampai Allah berikan tanda sebagai orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir
          Jama’aah, Saya mau nanya nih?
           Tahu gak, bagaimana caranya memakmurkan masjid?
            Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya, yang dimaksud dengan memakmurkan masjid Allah tidak hanya dengan cara menghiasi dan mendirikan fisik bangunannya saja, akan tetapi dengan cara berdzikir kepada Allah dan menegakkan syariat di dalamnya, membersihkannya dari kotoran atau maksiat, dan menjauhi syirik.
Hadirin yang dirahmati Allah
            Ada sebuah kisah tentang seorang wanita berkulit hitam, miskin dan lemah fisiknya yang hidup pada masa Rasulullah. Wanita itu dikenal dengan nama Ummu Mahjan. Ummu Mahjan adalah seseorang yang selalu merindukan pahala. Namun, karena kemiskinan dan kelemahan fisiknya, membuatnya tidak bisa beramal dengan mengeluarkan harta ataupun mengikuti jihad bersama Rasulullah. Akan tetapi, dengan keadaannya yang seperti itu tidak membuatnya putus asa untuk melakukan kebaikan. Ummu Mahjan beramal shalih dengan amalan sederhana, yaitu membersihkan mesjid.
            Pada suatu hari, Rasulullah merasa heran dengan sampah yang berserakan dan teringat dengan Ummu Mahjan yang selalu membersihkan mesjid. Kemudian Rasulullah bertanya kepada para sahabat, kemana Ummu Mahjan? Sahabat menjawab, Ummu Mahjan telah meninggal. Mendengar hal itu, Rasulullah terlihat sedih dan berkata “mengapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku? Kemudian Rasulullah meminta agar para sahabat menunjukkan dimana kubur Ummu Mahjan dan Rasulullah shalat dan mendoakan Ummu Mahjan.
            Para sahabat saat itu memandang Ummu Mahjan sebagai sosok yang tidak penting, karena pekerjaannya yang sepele. Namun, bagi Allah dan Rasulullah Ummu Mahjan adalah sosok yang pnting dan istemewa.
            Dari cerita tersebut, betapa istemewanya orang yang membersihkan masjid. Orang yang membersihkan masjid tergolong orang yang memakmurkan masjid dan orang yang memakmurkan masjid mendapatkan tempat istemewa di sisi Allah dan Rasulullah.
Hadirin yang dirahmati Allah
            Masjid bukan hanya semata-mata dijadikan sarana ibadah, fungsi masjid jauh lebih luas dari apa yang kita pahami saat ini. Masjid menjadi sarana sekaligus kekuatan dalam membangun dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pembaharuan kehidupan ummat.
            Sejarah mencatat masjid Nabawi difungsikan Rasulullah sebagai pusat ibadah, pusat pendidikan, pusat penyelesaian problematika ummat, pusat pemberdayaan ekonomi melalui baitul mal, pusat informasi Islam, bahkan pernah sebagai pusat pelatihan militer dan urusan-uusan pemerintahan Rasulullah.
            Dari sejarah fungsi masjid yang dijalankan Rasulullah tersebut, pantaslah dikatakan bahwa masjid merupakan pusat peradaban Islam.
            Mudah-mudahan terhadap tausiyah yang sudah Fajri sampaikan, hadirin sudah mengetahui cara memakmurkan masjid dan semoga kita di masyarakat Kalimantan Selatan dapat memaksimalkan fungsi masjid demi terciptanya peradaban Islam di Kalimantan Selatan.
            Sebelum Faj akhiri, Fajri akan sampaikan kesimpulan dari tausiyah Fajri:
1.     Masjid merupakan jantungnya umat Islam.
2.     Allah berikan tanda sebagai orang yang beriman bagi orang yang memakmurkan masjid.
3.     Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai sarana pembangun sosial ekonomi masyarakat.

Demikian tausiyah yang Fajri sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan Fajri.

Assalamua’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

No comments: